Kamis, 25 Maret 2010



PERCAKAPAN DENGAN BAPA


Bapa........

Meluap hatiku tak sabar rasanya

DihadapanMu aku ingin bercerita

Aku telah menerobos tirai yang tercekat

untuk menemuiMu.......

Jantungku melonjak riang seperti taburan gendang pemusik

Tak kuasa menahan rindu yang begitu kuat terhadapMu

Aku ingin bercerita tentang hari ini

........................................................................

Tatkala itu, dalam kesendirianku,

Mataku tak mampu tersenyum karena hatiku menangis

Jiwaku lemah, kekuatanku hilang

Tulang-tulangku berteriak ketakutan, mataku tak bisa

lagi mengeluarkan airmata

Aku berserah penuh............

Langkah kakiku yang kecil terseok-seok

Berlari dengan lumuran peluh di kening mencariMu

"Aku takut Tuhan..., ini berat bagiku"

Bibir mungilku bergetar

"Aku merindukan Engkau....aku tak mampu berdiri tanpa Engkau"

"Engkau dimana....? " pandanganku nanar .....


"Aku disini anakKu" sebuah suara lembut sampai ketelingaku

begitu sejuk............

"Tuhan apakah Engkau disana? " Tenggorokanku tercekat

Takjub....Tuhan ada disana, Ia hadir dengan seluruh kemulianNya

Aku terjatuh dihadapanNya

"Aku takut Tuhan...jiwaku pedih rasanya...jangan biarkan aku sendiri"

TanganNya yang kuat dan besar terangkat kearahku 

"Kemarilah putri cantikKu, ceritakan apa yang ada dihatimu... Aku disini

kasihKu menyelimuti enkau, tak kubiarkan kau ketakutan lagi anakKu"

Jiwaku tenang....................................

Dan akupun bercerita tentang hari ini

........................................................................................


"Ketahuilah anakKu, Aku menciptakan pohon-pohon dengan menjulang tinggi

pegunungan, lautan dan..... " Tuhan berhenti sejenak kemudian berkata,

"Perlu satu lagi...seseorang untuk tertawa, menari dan bernyanyi..yaitu kamu,

bersediakah kamu putriKu ? berjalan dihutan dan mengumpulkan bunga-bunga yang indah..

berkomunikasi dengan alam yang telah kusediakan...Aku menciptakan engkau dengan mata

bersinar dan hati gembira yang menularkan senyum, Aku bangga melihatmu putri kecilku"


Ia begitu penuh kasih, kemudian berkata.. "Lebih baik berada dirumah Bapa putriku daripada m

memakai mahkota ratu, berada disana lebih baik daripada membawa tas seorang putri..dengan

iman dan kepolosanmu engkau Kunantikan...beritahukan hal ini kepada sahabat-sahabatmu

yang lain putriKu........."

Bibirku tersenyum lagi...hatiku penuh sukacita, aku bisa tertawa dan bercanda dengan Tuhan.

Seperti merpati dihadapanNya tak ada yang tersembunyi

Mulutku tak berhenti memuji, dia telah mengangkatku dari penderitaanku

Semburat warna pelangi terbias di sayap kupu-kupu

Ceritakupun sampai dibahu para malaikat yang ditaburkan satu demi satu di selendang jingga

terdengar paduan suara malaikat menyanyikan lagu penghantar tidur..

Oh... sungguh indah berada dalam dekapan Tuhan...

Terima kasih Bapa... buat kasihMu yang begitu besar.